Masih ingat pidato Presiden Jokowi dalam pembukaan Konferensi Asia-Afrika di Jakarta Convention Center Senayan 22 April 2015??!!
Dalam pidato itu, Pak De Jokowi yang kemungkinan saat itu sedang kerasukan arwah Bung Karno, dengan gagah berani mengatakan:
"Pandangan yang mengatakan persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), dan ADB (Asian Development Bank) adalah pandangan usang yang perlu dibuang,"
Jokowi mengatakan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru sedang bangkit dan siap memainkan peran global demi tujuan positif. Untuk itu, Indonesia siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita yang mulia itu. "Kita berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa melakukan itu semua dengan membumikan semangat Bandung,".
Kutipan itu saya ambil dari link berita tempo.co dibawah judul "Jokowi Sebut Asia-Afrika Tak Butuh Bank Dunia dan IMF".
Berita yang dimuat tempo.co ini pasti bukan hoax..!! Sebab Aku masih punya sedikit kepercayaan terhadap kredibilitas media sekelas Tempe,,, eh sorry : Tempo..😉
Hari ini 8 Oktober, hari pertama pegelaran pertemuan Bank Dunia dan IMF yang dihelat di tanahair. Di Bali. Butuh waktu 4 jam perjalanan naik bus dari desa tempat tinggalku di Jembrana menuju lokasi acara tersebut.
Tapi Aku tidak berniat untuk pergi ke sana, sebagaimana tetanggaku seorang aktivis idealis yang sejak subuh tadi sudah meluncur ke Nusa Dua untuk ikut 'menghadiri' acara pertemuan itu meski dari luar gedung sebagai demonstran..!!
Aku baca juga dari berita CNN tanggal 6 Oktober kemarin bahwa konon khabarnya Indonesia akan meminta bantuan Bank Dunia sejumlah uang trilililiunannn..
Judul berita CNN : Bank Dunia Akan Kucurkan Utang Rp.13, 86 T untuk Enam Proyek RI.
Berita CNN Indonesia ini pun pasti bukan hoax. Sebab kalau berani sebar hoax, akan bernasib macam Ratna Sarumpaet yang digelandang ke kantor pulisi...!!
Angka 13 Triliun itu tidak main-main loh. Ya kalau proyeknya jalan sesuai 'Garis-Garis Besar Haluan Negara' (alias GBHN...minjam istilah Orba). Bagaimana kalau dana pinjaman itu lebih banyak digrogoti tikus-tikus partai koalisi untuk kebutuhan kampanye Pilpres 2019 mendatang??
Aku sih tidak buruk sangka..!! Cuma ingin mengeluarkan kerisauanku saja. Jangan-jangan sebagian dari orang-orang partai itu dari sekarang sudah ada yang bikin kalkulasi pendahuluan, bikin itung-itungan.... kalau nanti proyek dari dana bantuan World Bank itu jalan, berapa persen yang bakal ngalir ke celengan partai..😂😂
Ssstttt... Camkan sekejap. Mari kita intip berapa duit yang digelontorkan pemerintah kita untuk menjamu para tamu yang hadir di pertemuan IMF dan Bank Dunia. (Yang ada cuma Bank Dunia.. tak ada Bank Akhirat..)
Menurut informasi yang kuterima dari panitia melalui media-media, total duit yang dikucurkan pemerintah buat sewa hotel, catering makan pagi siang malam, (Eehh pakek Catering? Ya iyalah... para peserta yang hadir kan manusia. Lain kalau yang hadir Jin atau Iblis, paling panitia cuma butuh bakar menyan ama dupa saja..🤣🤣...) kemudian transportasi, perbaikan infrastruktur jalan, ongkos bikin panggung, ongkos wira wiri panitia dan segala tetek bengeknya berjumlah: ..... jangan kaget yaa.... berjumlaaaaahhhh...: Rp. 944,8 milyar. Jreng jreng jreng...!!!
Itu jumlah yang mendekati kebenaran. Sebab dalam masalah jumlah anggaran biaya penyelenggaraan ini terjadi ikhtilaf ( perbedaan pendapat) antara beberapa media yang merilis berita: Ada yang bilang Rp. 855,5 milyar. Ada menyebut Rp. 841 milyar. 868 milyar. 817 milyar.
Kuberitahu detilnya berdasarkan iuran dari beberapa pos kementerian:
Bank Indonesia-Kementerian Keuangan:
Event Organiser= Rp. 634 M
Dukungan TIK = Rp. 45.5 M
Infrastruktur jaringan kemenkeu = Rp. 16.5 M
Operasional sekretariat= Rp. 161.5 M
Kementerian Pariwisata
Promo wisata di Washington = Rp. 5 M
Produksi film IMF 2018 = Rp. 1 M
Belanja jasa promo paket wisata = Rp. 1.7 M
Kementerian Perhubungan
Dukungan penyelenggaraan = Rp. 17 M.
Silahken jumlahken sendiri daripada total uang yang ada pada rincian diatas.
Mengapa anggarannya begitu besar?? Maklum, peserta yang hadir dalam annual meeting ini berjumlah mendekati 13 ribu orang dari seluruh pelosok negara yang ada di muka bumi manusia ini. Mereka itu para taipan mapan. bukan orang sembarangan macam kau...!!
Kedatangan orang tajir sebanyak itu tu berkah buat kita bangsa Indonesia, kata jurubicara penyelenggara mbak Devy Listya. (Berkah buat kita??? Buat loh kaliii???) 🤣🤣🤣
Asumsinya sederhana. Ini menurut khayalan mbak Devy Listya loh... Kalau 13 ribu orang itu membelanjakan uang paling sedikit Rp. 5 juta dalam sehari: buat beli suvenir, beli kaos, beli patung, beli germo beli lonte... (Eeeee hati-hati kalau ngomong ya.. Jangan terlalu blak blakan gitu..) Berapa kira-kira duit yang diperoleh para pedagang kerajinan di Bali.??Para guide, para pengelola jasa wisata?? Para mucikari hotel?? (Eiii.. mulut kau tu. Jangan suka blak blakan.. Ini negara hukum rimba...)
Nah. 5 juta dikali 13 ribu dikali seminggu, kerna acara itu berlangsung sampai 14 Oktober nanti.
Bukankah jumlahnya akan menyamai jumlah anggaran yang kita keluarkan untuk menggelar acara itu..??? Belum lagi kalau kita rasakan dampak seterusnya bagi sektor pariwisata kita...( lagi lagi pariwisata...!!!)
Ya sudah. Sebagai juru bicara panitia penyelenggara pertemuan tahunan IMF-WB kali ini, lambungkanlah khayalanmu setinggi langit mengenai dampak positif kegiatan ini...
Aku tuh masih penasaran juga apa arti ucapan Pak De Jokowi tiga tahun silam soal tidak butuh bantuan Bank Dunia dan IMF.
Mungkin tafsirannya begini: Tidak butuh bantuan kalau jumlahnya semilyar rupiah. Kalau semilyar dollar, kenapa mesti ditolak..!!!🤣🤣
Ucapan "membumikan semangat Bandung" itu barangkali juga perlu tafsir ulang. Bukan semangat Bandung Lautan Api.. Tapi Bandung Lautan Asmara....!!!
Aku baru tahu kalau Pak De Jokowi yang dikenal jujur dan lurus itu ternyata bisa bengkok juga tutur katanya dari kenyataan.
Alaahh macam kau pura-pura tak tahu. Di hadapan kekuasaan uang,, apa yang tidak bisa bengkok, cobakkk??!!. Besi aja bisa bengkok..! Apalagi janji..!!
Dicatat di Jembrana, 8/10/2018
Dalam pidato itu, Pak De Jokowi yang kemungkinan saat itu sedang kerasukan arwah Bung Karno, dengan gagah berani mengatakan:
"Pandangan yang mengatakan persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF (International Monetary Fund), dan ADB (Asian Development Bank) adalah pandangan usang yang perlu dibuang,"
Jokowi mengatakan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru sedang bangkit dan siap memainkan peran global demi tujuan positif. Untuk itu, Indonesia siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita yang mulia itu. "Kita berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa melakukan itu semua dengan membumikan semangat Bandung,".
Kutipan itu saya ambil dari link berita tempo.co dibawah judul "Jokowi Sebut Asia-Afrika Tak Butuh Bank Dunia dan IMF".
Berita yang dimuat tempo.co ini pasti bukan hoax..!! Sebab Aku masih punya sedikit kepercayaan terhadap kredibilitas media sekelas Tempe,,, eh sorry : Tempo..😉
Hari ini 8 Oktober, hari pertama pegelaran pertemuan Bank Dunia dan IMF yang dihelat di tanahair. Di Bali. Butuh waktu 4 jam perjalanan naik bus dari desa tempat tinggalku di Jembrana menuju lokasi acara tersebut.
Tapi Aku tidak berniat untuk pergi ke sana, sebagaimana tetanggaku seorang aktivis idealis yang sejak subuh tadi sudah meluncur ke Nusa Dua untuk ikut 'menghadiri' acara pertemuan itu meski dari luar gedung sebagai demonstran..!!
Aku baca juga dari berita CNN tanggal 6 Oktober kemarin bahwa konon khabarnya Indonesia akan meminta bantuan Bank Dunia sejumlah uang trilililiunannn..
Judul berita CNN : Bank Dunia Akan Kucurkan Utang Rp.13, 86 T untuk Enam Proyek RI.
Berita CNN Indonesia ini pun pasti bukan hoax. Sebab kalau berani sebar hoax, akan bernasib macam Ratna Sarumpaet yang digelandang ke kantor pulisi...!!
Angka 13 Triliun itu tidak main-main loh. Ya kalau proyeknya jalan sesuai 'Garis-Garis Besar Haluan Negara' (alias GBHN...minjam istilah Orba). Bagaimana kalau dana pinjaman itu lebih banyak digrogoti tikus-tikus partai koalisi untuk kebutuhan kampanye Pilpres 2019 mendatang??
Aku sih tidak buruk sangka..!! Cuma ingin mengeluarkan kerisauanku saja. Jangan-jangan sebagian dari orang-orang partai itu dari sekarang sudah ada yang bikin kalkulasi pendahuluan, bikin itung-itungan.... kalau nanti proyek dari dana bantuan World Bank itu jalan, berapa persen yang bakal ngalir ke celengan partai..😂😂
Ssstttt... Camkan sekejap. Mari kita intip berapa duit yang digelontorkan pemerintah kita untuk menjamu para tamu yang hadir di pertemuan IMF dan Bank Dunia. (Yang ada cuma Bank Dunia.. tak ada Bank Akhirat..)
Menurut informasi yang kuterima dari panitia melalui media-media, total duit yang dikucurkan pemerintah buat sewa hotel, catering makan pagi siang malam, (Eehh pakek Catering? Ya iyalah... para peserta yang hadir kan manusia. Lain kalau yang hadir Jin atau Iblis, paling panitia cuma butuh bakar menyan ama dupa saja..🤣🤣...) kemudian transportasi, perbaikan infrastruktur jalan, ongkos bikin panggung, ongkos wira wiri panitia dan segala tetek bengeknya berjumlah: ..... jangan kaget yaa.... berjumlaaaaahhhh...: Rp. 944,8 milyar. Jreng jreng jreng...!!!
Itu jumlah yang mendekati kebenaran. Sebab dalam masalah jumlah anggaran biaya penyelenggaraan ini terjadi ikhtilaf ( perbedaan pendapat) antara beberapa media yang merilis berita: Ada yang bilang Rp. 855,5 milyar. Ada menyebut Rp. 841 milyar. 868 milyar. 817 milyar.
Kuberitahu detilnya berdasarkan iuran dari beberapa pos kementerian:
Bank Indonesia-Kementerian Keuangan:
Event Organiser= Rp. 634 M
Dukungan TIK = Rp. 45.5 M
Infrastruktur jaringan kemenkeu = Rp. 16.5 M
Operasional sekretariat= Rp. 161.5 M
Kementerian Pariwisata
Promo wisata di Washington = Rp. 5 M
Produksi film IMF 2018 = Rp. 1 M
Belanja jasa promo paket wisata = Rp. 1.7 M
Kementerian Perhubungan
Dukungan penyelenggaraan = Rp. 17 M.
Silahken jumlahken sendiri daripada total uang yang ada pada rincian diatas.
Mengapa anggarannya begitu besar?? Maklum, peserta yang hadir dalam annual meeting ini berjumlah mendekati 13 ribu orang dari seluruh pelosok negara yang ada di muka bumi manusia ini. Mereka itu para taipan mapan. bukan orang sembarangan macam kau...!!
Kedatangan orang tajir sebanyak itu tu berkah buat kita bangsa Indonesia, kata jurubicara penyelenggara mbak Devy Listya. (Berkah buat kita??? Buat loh kaliii???) 🤣🤣🤣
Asumsinya sederhana. Ini menurut khayalan mbak Devy Listya loh... Kalau 13 ribu orang itu membelanjakan uang paling sedikit Rp. 5 juta dalam sehari: buat beli suvenir, beli kaos, beli patung, beli germo beli lonte... (Eeeee hati-hati kalau ngomong ya.. Jangan terlalu blak blakan gitu..) Berapa kira-kira duit yang diperoleh para pedagang kerajinan di Bali.??Para guide, para pengelola jasa wisata?? Para mucikari hotel?? (Eiii.. mulut kau tu. Jangan suka blak blakan.. Ini negara hukum rimba...)
Nah. 5 juta dikali 13 ribu dikali seminggu, kerna acara itu berlangsung sampai 14 Oktober nanti.
Bukankah jumlahnya akan menyamai jumlah anggaran yang kita keluarkan untuk menggelar acara itu..??? Belum lagi kalau kita rasakan dampak seterusnya bagi sektor pariwisata kita...( lagi lagi pariwisata...!!!)
Ya sudah. Sebagai juru bicara panitia penyelenggara pertemuan tahunan IMF-WB kali ini, lambungkanlah khayalanmu setinggi langit mengenai dampak positif kegiatan ini...
Aku tuh masih penasaran juga apa arti ucapan Pak De Jokowi tiga tahun silam soal tidak butuh bantuan Bank Dunia dan IMF.
Mungkin tafsirannya begini: Tidak butuh bantuan kalau jumlahnya semilyar rupiah. Kalau semilyar dollar, kenapa mesti ditolak..!!!🤣🤣
Ucapan "membumikan semangat Bandung" itu barangkali juga perlu tafsir ulang. Bukan semangat Bandung Lautan Api.. Tapi Bandung Lautan Asmara....!!!
Aku baru tahu kalau Pak De Jokowi yang dikenal jujur dan lurus itu ternyata bisa bengkok juga tutur katanya dari kenyataan.
Alaahh macam kau pura-pura tak tahu. Di hadapan kekuasaan uang,, apa yang tidak bisa bengkok, cobakkk??!!. Besi aja bisa bengkok..! Apalagi janji..!!
Dicatat di Jembrana, 8/10/2018
Komentar
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut