Langsung ke konten utama

Inilah Negeri Para Bandit

Inilah negeri para Bandit
Birokrasi sengaja dibikin rumit
Sogok dan suap membelit-belit

Inilah negeri para Bandit
Para pejabatnya berperut buncit
Sementara rakyatnya dibiarkan lapar dan sakit-sakit

Inilah negeri para Bandit
Mencari keadilan sangat sulit
Kebenaran terhimpit kepentingan rakus kaum berduit

Inilah negeri para Bandit
Para orang tua menjerit
oleh biaya sekolah anak-anak mereka yang melangit

Inilah negeri para Bandit
Pemerintah gencar berceramah, menganjurkan agar rakyat hidup irit
Sementara mereka gemar plesiran ke luar negeri

Inilah negeri para Bandit
Aparatus negaranya makin tulalit

Inilah negeri para Bandit
Tempat orang-orang vokal dan kritis dituduh sebagai pengikut Partai Palu Arit

II

Inilah negeri para Bandit
Tempat orang-orang kaya menghambur uang dan kartu kredit

Inilah negeri para Bandit
Kaum kayanya sangat pelit
Para dermawan makin sedikit
Para wakil rakyat bermurah hati hanya di musim kampanye

Inilah negeri para Bandit
Kaum agamawannya gemar saling cakar dan saling gigit
Demi membela kebenaran yang sempit

Inilah negeri para Bandit
Orang fasiq dibiarkan merajalela, di tengah kejujuran yang terinjak-injak sandal jepit

Inilah negeri para Bandit
Para terdakwa korupsi pandai berkelit
Mangkir dari persidangan dengan alasan kambuhnya penyakit

Inilah negeri para Bandit
Para pembual dan tukang fitnah bertengger bak parasit

Inilah negeri para Bandit
Tempat wartawan bodrex gemar mencetak koran dadakan dan tabloid
Menyebar fitnah dan gosip

III

Inilah negeri para Bandit
Vihara, pura, gereja dan masjid
hanya jadi simbol religiusitas

Inilah negeri para Bandit
Janji-janji kampanye hanya omong kosong dan bulshit

IV

Inilah negeri para Bandit
Prestasi Tim kesebelasan sepakbola dan para atlit
tak kunjung bangkit
Lantaran deraan beragam skandal yang melilit-lilit

Inilah negeri para Bandit
Tempat para pemain sepakbola sewenang-wenang membogem wasit

V

Inilah negeri para Bandit
Para dukun sibuk membaca mantra komat-kamit

Inilah negeri para Bandit
Para pengembang properti diijinkan menguruk sawah dan menggaruk bukit

Inilah negeri para Bandit
Tempat para petani mengalami kelangkaan pupuk dan kesulitan mencari bibit

VI

Di negeri para Bandit
Anak-anak muda jangan dibiarkan frustrasi dan kehilangan spirit

VII

Inilah negeri para Bandit
Tak perlu berilusi mencari Satrio Piningit
Sebab ia hanya ada dalam dongeng

Di negeri para Bandit
Carilah pemimpin yang mengajarkan kita berfikir realistis dan kongkrit
Bukan pemimpi(n) yang berhayal membawa kita dengan kepak sayap garuda terbang setinggi-tinggi langit
(nyuwun sewu: mengutip iklan Om Prabowo dan Partai Gerindra)

Inilah negeri para Bandit
Cukup sekian.
Pamit...!!!

______________
Sajak ini ditulis di Dusun Berawantangi, Bali barat, 7 Juli 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Labuan Bajo

       Entah darimana isteriku dapat wangsit. T iba-tiba dia membuat rencana hendak   bepergian jauh: ke Labuan Bajo. Niatnya ini dia utarakan padaku, kira-kira tiga bulan sebelum keberangkatan kami.; “Kita akan ke Labuan Bajo   di musim liburan anak-anak nanti.” Tekadnya untuk pergi kian bulat, sebulat telur penyu. Dia rajin melihat review-review di kanal youtube dan medsos lainnya untuk mendapatkan kiat-kiat menempuh perjalanan jauh itu. Aku sendiri tidak pernah terpikir akan jalan-jalan ke sana. Jangankan ke Labuan Bajo, ke pulau tetangga (Sumbawa) saja saya belum pernah injakkan kaki. Sejauh ini, pemandangan di wilayah bagian timur Indonesia hanya saya saksikan secara intens dari menonton film-film Ekspedisi Indonesia Biru garapan dua jurnalis, Bung Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz alias Ucok.  Keduanya melakukan perjalanan keliling Nusantara di tahun 2015 silam, cumak bermodal honda bebek, tapi dengan hasil gambar-gambar video yang kemudia...

Fasholatan Kiai Asnawi Kudus

SETELAH hampir setahun, baru kali ini saya punya kesempatan membuka-buka dan membaca sebuah kitab mungil, Kitab Fasholatan , karya Kiai Asnawi Bandan Kudus. Kitab ini dihadiahi Ibu Nyai Sohib Bisri saat kami berziarah ke kediaman beliau di Pesantren Denanyar Jombang dalam bulan Agustus 2016 silam. Kebetulan isteri saya pernah mondok di asrama di bawah asuhan Nyai Sohib. Kedatangan kami ke Denanyar itu jadi semacam acara sowan murid kepada guru.  Bukan main hadiah yang diberikan sang guru kepada bekas muridnya, sebuah kitab berisi tuntunan sholat, dengan harapan agar si murid jangan sampai lalai terhadap kewajiban agama yang maha penting itu. Isteri saya bersama gurunya, Nyai Sohib Bisri (tengah) di Denanyar Djombang Barangkali sang guru tahu belaka kebiasaan para santri mereka setelah jauh dari pesantren, dan hidup bermasyarakat. Sebagian dari mereka telah banyak yang melupakan kebiasaan-kebiasaan saat mondok dulu, hanyut dalam kehidupan yang serba mementingka...

Larantuka

Ada dua jalur yang akan ditempuh untuk sampai ke Ende. Pertama, dengan kapal laut yang bertolak dari Surabaya. Kedua, dengan kapal laut yang sama yang bertolak dari Lombok. Keduanya sama-sama pilihan yang ambigu.  Setelah berdiskusi, akhirnya kami ambil opsi kedua; bertolak dari Gilimas Lombok. Itu artinya, kami harus menyeberang ke Lombok dulu dari Padangbay menuju Lembar. Perjalanan dari rumah kami di Jembrana Bali, dimulai pada jam 2 siang, tanggal 10 Juni 2025, hari Selasa, bertepatan tanggal 14 Dzulhijjah 1446 tahun hijriyah.  Kendaraan masih Toyota Rush Konde legendaris yang sudah hampir dua belas tahun menemani perjalanan kami. Segala sesuatu persiapan terkait kendaraan ini sudah Aku cukupi. Mulai dari servis berkala, penggantian oli mesin, ganti bearings (klaher) di bagian roda depan kiri, perbaikan seal rem yang rusak, hingga penggantian empat buah ban roda. Kali ini Aku coba pakai GT Savero untuk mengganti merk ban asli Dunlop.  Harga GT Savero lebih murah 450.0...