Langsung ke konten utama

Fasting

Year to year after the time of reformation, as we entering Ramadan month, Moslem in Indonesia have no agreement in determining of the beginning. Two great Moslem organization, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama which is now become main supporter of government policies always in controversial.

This year of 2012, Muhammadiyah early day had give announcement that the beginning of fasting fall on July 20 based on the counting (hisabiyah) method that at that time first Ramadan right to come, while Nahdlatul Ulama itself still waiting clarity whether the crescent appear or not in July 20, it is based on the literary revelation (hadits) which was said "Do fasting after seeing the appearance of crescent, and do break fast if you see it. However, what if the crescent could be seen of cloudy sky? So complete your sum of fasting (30 days)".

The root of problem of this distinction is so clear. It is not lay in first of Ramadan but when to begin fasting. Both (NU Muhammadiyah) agreed that July 19 as the first of Ramadan. Syakban end at 11.59 a.m. Thursday July 19, thus soon enter first Ramadan. So, it is not wrong if Muhammadiah start fasting on Friday July 20, because the crescent clearly come even though couldn't bee seen of less than 2 degree. Also it is not wrong if NU to start fasting next day on Saturday July 21, because based on literary hadits above; "If you don't see the crescent, complete the sum..."

Such this also happen in determining the first of Syawal, Lebaran day. Of course this situation lead confusion of Moslem grass root. They blame the government of its irresolute act. Some of them while remembering to the past of Soeharto's time said, "This condition happen lately days each year, thing that never happen in the time of Pak Suharto (the former President). Today government is not firm, and unable to crackdown those whom disobey."

However, this difference deemed as part of blessing (rahmah) for Moslem, for not to say a curse (la'nah). It is normally happen in the democratic state. In fact, either elite or grass root felt uncomfortable with the situation. They hope both outstanding Moslem organization Muhammadiyah and NU could make one decision in determining the beginning of Ramadan and Syawal, while government to force them to unite.

Have a great fasting!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Labuan Bajo

       Entah darimana isteriku dapat wangsit. T iba-tiba dia membuat rencana hendak   bepergian jauh: ke Labuan Bajo. Niatnya ini dia utarakan padaku, kira-kira tiga bulan sebelum keberangkatan kami.; “Kita akan ke Labuan Bajo   di musim liburan anak-anak nanti.” Tekadnya untuk pergi kian bulat, sebulat telur penyu. Dia rajin melihat review-review di kanal youtube dan medsos lainnya untuk mendapatkan kiat-kiat menempuh perjalanan jauh itu. Aku sendiri tidak pernah terpikir akan jalan-jalan ke sana. Jangankan ke Labuan Bajo, ke pulau tetangga (Sumbawa) saja saya belum pernah injakkan kaki. Sejauh ini, pemandangan di wilayah bagian timur Indonesia hanya saya saksikan secara intens dari menonton film-film Ekspedisi Indonesia Biru garapan dua jurnalis, Bung Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz alias Ucok.  Keduanya melakukan perjalanan keliling Nusantara di tahun 2015 silam, cumak bermodal honda bebek, tapi dengan hasil gambar-gambar video yang kemudia...

Fasholatan Kiai Asnawi Kudus

SETELAH hampir setahun, baru kali ini saya punya kesempatan membuka-buka dan membaca sebuah kitab mungil, Kitab Fasholatan , karya Kiai Asnawi Bandan Kudus. Kitab ini dihadiahi Ibu Nyai Sohib Bisri saat kami berziarah ke kediaman beliau di Pesantren Denanyar Jombang dalam bulan Agustus 2016 silam. Kebetulan isteri saya pernah mondok di asrama di bawah asuhan Nyai Sohib. Kedatangan kami ke Denanyar itu jadi semacam acara sowan murid kepada guru.  Bukan main hadiah yang diberikan sang guru kepada bekas muridnya, sebuah kitab berisi tuntunan sholat, dengan harapan agar si murid jangan sampai lalai terhadap kewajiban agama yang maha penting itu. Isteri saya bersama gurunya, Nyai Sohib Bisri (tengah) di Denanyar Djombang Barangkali sang guru tahu belaka kebiasaan para santri mereka setelah jauh dari pesantren, dan hidup bermasyarakat. Sebagian dari mereka telah banyak yang melupakan kebiasaan-kebiasaan saat mondok dulu, hanyut dalam kehidupan yang serba mementingka...

Larantuka

Ada dua jalur yang akan ditempuh untuk sampai ke Ende. Pertama, dengan kapal laut yang bertolak dari Surabaya. Kedua, dengan kapal laut yang sama yang bertolak dari Lombok. Keduanya sama-sama pilihan yang ambigu.  Setelah berdiskusi, akhirnya kami ambil opsi kedua; bertolak dari Gilimas Lombok. Itu artinya, kami harus menyeberang ke Lombok dulu dari Padangbay menuju Lembar. Perjalanan dari rumah kami di Jembrana Bali, dimulai pada jam 2 siang, tanggal 10 Juni 2025, hari Selasa, bertepatan tanggal 14 Dzulhijjah 1446 tahun hijriyah.  Kendaraan masih Toyota Rush Konde legendaris yang sudah hampir dua belas tahun menemani perjalanan kami. Segala sesuatu persiapan terkait kendaraan ini sudah Aku cukupi. Mulai dari servis berkala, penggantian oli mesin, ganti bearings (klaher) di bagian roda depan kiri, perbaikan seal rem yang rusak, hingga penggantian empat buah ban roda. Kali ini Aku coba pakai GT Savero untuk mengganti merk ban asli Dunlop.  Harga GT Savero lebih murah 450.0...