Pagi ini, seperti pagi yang kemarin, saya terbangun, kemudian termangu di hadapan layar monitor. Di luar ada suara kicau dari beberapa ekor burung peliharaan tetangga. Ramai dan meriah. Saya serasa berada di tengah-tengah kebun dengan pohon-pohon.
Tetapi saya menyadari, saya tidak sedang berada di kebun dengan pohon-pohon. Saya berada di belantara dunia maya, melakukan interaksi ajaib dengan manusia dari semua bangsa.
Dunia modern ini, kata orang, mencabut ruang dari waktu. Kita bisa berada di mana-mana tanpa harus ke mana- mana. Sebuah layar monitor dilengkapi tut dan alat penangkap sinyal menjadi kendaraan perjalanan ke dunia tanpa batas itu.
Teknologi ini mentransformasi cara hidup dan cara laku sehari-hari kita. Keadaan ini kita terima begitu saja. Namun saya penasaran dan ingin sekali memahami dan merasakan apa peristiwa yang dahulu berlaku sebelum alat-alat teknologi ini menjadi bagian dari (embedded) sehari-hari kita.
Tetapi saya menyadari, saya tidak sedang berada di kebun dengan pohon-pohon. Saya berada di belantara dunia maya, melakukan interaksi ajaib dengan manusia dari semua bangsa.
Dunia modern ini, kata orang, mencabut ruang dari waktu. Kita bisa berada di mana-mana tanpa harus ke mana- mana. Sebuah layar monitor dilengkapi tut dan alat penangkap sinyal menjadi kendaraan perjalanan ke dunia tanpa batas itu.
Teknologi ini mentransformasi cara hidup dan cara laku sehari-hari kita. Keadaan ini kita terima begitu saja. Namun saya penasaran dan ingin sekali memahami dan merasakan apa peristiwa yang dahulu berlaku sebelum alat-alat teknologi ini menjadi bagian dari (embedded) sehari-hari kita.
Komentar