Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

geritan

Perjalanan dari Solo ke Purwodadi Grobogan, kemudian dari Purwodadi dengan jurusan Blora, dengan jalur angkutan bus butut itu sangat melelahkan. Saya tiba di sebuah dusun terpencil, jauh ke utara dari jalan raya Grobogan-Blora. Dusun Geritan, Kecamatan Ngaringan. Suatu wilayah yang saya kenal dengan baik. Saya punya rekan akrab yang sudah lama saya kenal. Rekan saya itu sudah meninggal empat tahun silam. Tinggallah kini keluarganya yang mengenal saya. Kali pertama saya ke dusun itu pada tahun 1999 petang menjelang puasa. Kemudian berturut-turut di tahun-tahun selanjutnya. Kemudian di hari saat kawan saya meninggal di tahun 2005 silam. Dan kali ini merupakan kali kedua kunjungan saya setelah rekan saya itu tiada. Saya mengenal beberapa orang yang tinggal di dusun itu, sebagaimana saya juga mengenal sedikit topografi wilayah itu. Di sebelah barat dusun itu mengalir sebuah kali yang airnya berasal dari sumber mataair jauh di utara dusun. Dusun itu juga dibelah oleh jalan di bagian timurn...

pada sebuah pagi

Pagi ini, seperti pagi yang kemarin, saya terbangun, kemudian termangu di hadapan layar monitor. Di luar ada suara kicau dari beberapa ekor burung peliharaan tetangga. Ramai dan meriah. Saya serasa berada di tengah-tengah kebun dengan pohon-pohon. Tetapi saya menyadari, saya tidak sedang berada di kebun dengan pohon-pohon. Saya berada di belantara dunia maya, melakukan interaksi ajaib dengan manusia dari semua bangsa. Dunia modern ini, kata orang, mencabut ruang dari waktu. Kita bisa berada di mana-mana tanpa harus ke mana- mana. Sebuah layar monitor dilengkapi tut dan alat penangkap sinyal menjadi kendaraan perjalanan ke dunia tanpa batas itu. Teknologi ini mentransformasi cara hidup dan cara laku sehari-hari kita. Keadaan ini kita terima begitu saja. Namun saya penasaran dan ingin sekali memahami dan merasakan apa peristiwa yang dahulu berlaku sebelum alat-alat teknologi ini menjadi bagian dari (embedded) sehari-hari kita.