JAKARTA akhir Mei. Mata saya sulit terpejam, meski malam telah jauh. Jarum jam tepat 02 dini hari. Sebuah film terakhir yang saya tonton di layar tv berlangganan (HBO), Letters from Iwo Jima (Io Jima Kara no Tegami ) besutan Clint Eastwood, mengakhiri Sabtu malam yang sepi di tempat ini. Di mess Tebet Timur, tinggal saya dan Pak Edi Wirya. Beberapa jam lalu Bung Santoros sudah berada di kereta yang membawanya ke Solo. Roma Andero, seorang OB yang belakangan dididik menjadi calon wartawan muda bidang olahraga, sejak pagi sudah tidak menampakkan wajah. Sejak malam kemarin, tak ada lagi rekan-rekan wartawan yang datang kemari. Saya sendiri sudah memesan tiket untuk keberangkatan ke Yogya Minggu malam nanti. Mess ini tiba-tiba berubah menjadi seolah-olah seperti kuburan tua yang jarang dikunjungi. Di sini hanya ada pembicaraan saya dengan Pak Edi, pensiunan pegawai Antara yang direkrut kembali belum lama ini untuk bergabung di anak perusahaan di mana kami bertugas. Saya menghisap berbata...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem