2004 Pria itu duduk di kursi paling belakang. Belum banyak mahasiswa yang masuk ruangan Aula I Kampus IAIN Sunan Kalijaga untuk mengikuti seminar dengan pembicara utamanya, Pak Artidjo Alkostar. Kami segera mengenalinya, kerna tampak paling beda diantara beberapa orang di ruangan itu. Berjas putih kusam kemeja putih dan pantalon putih kusam. Sepatunya terlihat tidak mewah dan jarang disemir. Berkacamata. Berbadan kurus. Rambutnya tak mengkilap sebagaimana rambut orang-orang yang bekerja di bidang hukum. Wajahnya seperti terlalu sering kena matahari. Padahal ia seorang hakim agung. "Itu dia Pak Artidjo". Kami bertiga; saya, kawan Agus Salim dan Ahmad Munir, menghampirinya tanpa rasa sungkan, kerna penampilannya tak mewah. Setelah menguraikan maksud, berlangsunglah wawancara setengah jam dengan Pak Artidjo. Dia merespon pertanyaan kami dengan antusias, kendati cuma majalah berskala kampus. Kalau tak salah tema wawancara soal hak Sarjana Syariah un...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem