Dari jendela lantai 5 hotel swiss-belinn, sepetak sawah seluas kira-kira dua hektar itu, tampak bagai permadani antik di tengah kepungan bermacam bangunan-bangunan beton di sekelilingnya. Di tengah kota Surabaya. Ada tanaman padi yang masih tegak di sana. Ditanam tangan-tangan petani, jika masih mungkin layak disebut petani, yang masih menggantung harapan penghidupannya dari sawah itu. Selebihnya, di luar musim tanam dan waktu panen, petani ini entah bekerja sebagai apa: tukang tambal ban kah? Pulisi cepek kah? Buruh pabrik kah? Tukang parkir liar kah? Pegawai negeri kah? Persawahan di sisi timur Swiss Bellinn Surabaya/ 12-12-2018/foto by samsulbahri Di tengah rimba kota, sawah jadi barang antik. Bisa jadi daya tarik bagi wisatawan yang kebetulan menyaksikan pemandangan ini. Bisa jadi daya tarik bagi si pemodal rakus yang melirik dan menaksir berapa milyar dibutuhkan uang untuk merebut dan mengalihfungsikan sawah itu jadi ladang bisnis yang tidak lagi membuahkan bulir padi m...