Umberto Eco nama yang tidak asing. Saya berjumpa dengan sosok ini (bukan jumpa fisik) melalui matakuliah semiotika sekira tahun 2006 silam. Adalah Pak St. Sunardi yang memperkenalkan nama Eco. Dari sana saya ketemu sebuah novel posmo (fiksi berbasis sejarah) karya Eco berjudul The name of the Rose (namanya Mawar) judul asli dalam bahasa Itali, Il Nom della Rossa. Saya meminjam terjemahan Indo buku ini dari rekan Wahyudi. Di dalam terjemahan Indonesia yang terbit di Yogya ada kata pengantar menarik yang ditulis Pak Sunardi. Saya larut ketika membaca novel ini. Novel yang mengisahkan tentang kejahatan pembunuhan di sebuah biara. Membaca Il nome, kita serasa dibawa ke abad masa silam yang sudah jauh dilupakan: abad pertengahan. Eco dikenal sebagai sosok multi bakat. Dia seorang filsuf, ahli sejarah abad tengah, teoritikus semiotik dan penulis sastra (novel). Sayang sekali saya tidak dapat menjumpai karya-karya terjemahan Eco yang lain selain Il nome. The Island of The Day Befo...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem