Anakku... Engkau lahir pada jam 3 pagi. Saat embun memeluk erat dahan dan dedaunan, dan separuh penghuni bumi lelap. Lengking tangismu seperti suara gaib dari kejauhan. Aku tak bisa menahan cucuran airmata kebahagiaan kali pertama menimangmu, sambil membisikkan nama kebesaran Tuhan di kedua telingamu. Aku bersyukur, Anakku, engkau lahir selamat, setelah sekira sembilan bulan lebih sebelas hari lamanya ibumu bergulat dengan rasa pahit, dan nyeri yang luar biasa. Terkadang, ibumu tak bisa makan enak, kerap bangun malam dan muntah-muntah. Bahkan pada bulan keempat kehamilan ibumu, dokter menyarankan rawat inap karena engkau dan ibumu harus dipulihkan. Anakku... Alangkah bahagia menatap matamu yang bening. Aku seperti memandang telaga dengan mataair yang jernih dengan ikan-ikan yang berenang. Kepadamu, aku ingin mendendangkan lagu-lagu dari masa lalu, pujian-pujian kepada orang-orang suci, dan tembang-tembang yang digubah para wali, untuk mengisi kebahagiaanku yang melimpah. Pada ...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem