Di kamarku yang sempit, aku punya musuh: seekor tikus mungil. Saban waktu, tikus kecil itu masuk dengan menyelinap lewat lubang jendela, atau dari bawah sofa, kemudian bersembunyi untuk beberapa lama di balik lemari baju. Terkadang, tanpa malu-malu, tikus kecil itu lewat begitu saja ketika aku tengah asyik menghadap televisi, atau saat aku tengah menenggelamkan kepala di hadapan sebuah buku. Sepertinya ia paham dengan bahasa tubuhku. Ketika aku tolehkan pandangan ke arahnya, ia akan berpura-pura berhenti atau mempercepat lari. Aku tidak tahu apa yang tikus kecil itu lakukan di kamarku. Dan aku tidak tahu apakah dia sendirian atau lebih dari satu. Aku tak pernah berhasil mengidentifikasi bentuk tubuhnya, atau ciri-ciri khusus yang dimiliki tikus kecil itu untuk dapat mengetahui apakah dia sendiri atau lebih dari satu. Tikus kecil itu telah membuatku jengkel dari sejak pertama aku melihatnya. Aku seperti mendapat ejekan dari setiap tingkahnya. Lebih-lebih karena dia andil dalam membuat k...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem