Saya sudah lama mengenal Rendra, sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar, lewat buku-buku pelajaran Bahasa Indonesia. Dan Ayah saya memberitahu julukan penyair itu "Si Burung Merak" ketika pada suatu malam di acara yang sudah tidak saya ingat dan disiarkan TVRI, Rendra tampil membaca sajak. Saya lebih mengenal siapa Rendra lagi (meski saya tidak pernah melihat langsung sosoknya), ketika kira-kira di tahun 2000, saya menyaksikan gelaran pentas teater oleh sekelompok sanggar di Auditorium IAIN Yogyakarta, dengan menampilkan "Nyanyian Angsa". Terakhir saya menyaksikan Rendra, dan menulis berita tentangnya, saat dia membacakan sajak di acara Deklarasi duet Megawati-Prabowo di Bantar Gebang beberapa bulan lalu. Berikut ini naskah Nyanyian Angsa Rendra: NYANYIAN ANGSA Majikan rumah pelacuran berkata kepadanya: “Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin menjadi. Kamu tak lagi hasilkan uang. Malahan kapadaku kamu berhutang. Ini beaya melulu. Aku tak kuat lagi. ...
sayur asem adalah menu kesukaan saya terutama untuk teman makan siang, namun demikian blog ini berisi catatan gado-gado yang tidak dikhususkan untuk menceritakan pengalaman menyantap makan siang dengan sayur asem